Rilisan

Landasan Pacu Ninety Horsepower Makin Keliatan Jelas dengan Rilis “Retry” dan Siap Ngebut di Album Kedua 

Single “Retry” dari Ninety Horsepower yang berjarak dua tahun dari rilisan sebelumnya, akhirnya kini sudah bisa dinikmati para pendengar di seluruh platform layanan musik digital pada 24 Mei 2024. Proyek yang cukup lama terbengkalai kini rampung sekaligus menemukan titik cerah penentuan langkah bermusik mereka. Single ini menjadi ending trilogi Ep Re: sign-gret-try sekaligus juga akhir dari gaya serta warna musikalitas mereka yang lama menjadi lebih baru di album kedua nanti.

Tempo yang lumayan lama untuk mengiringi proses bermusik mereka yang sudah hampir sepuluh tahun eksis di industri musik dan baru menelurkan satu album, bukan jadi akhir dari langkah Ninety untuk terus melaju. Tahun 2024 menjadi energi baru untuk mereka bisa menyicil ketertinggalan demi mengukuhkan pondasi di genre Pop Rock Jepang. Setelah rilis Retry semoga tidak ada lagi jeda yang panjang bagi mereka untuk memperkenalkan diri sebagai Ninety yang baru. Sehingga segala proses kreatif dan produksi karya mereka dengan menggaet Vit Alian, pesohor di dunia per-idolan Jepang, tidaklah sia-sia.

Setelah album perdana rilis 2018, di tengah terpaan pandemi dan kepadatan rutinitas, tidak menghentikan deru Ninety untuk menyicil rilisan trilogi Resign dan Regret pada 2022. Terlebih Ghina sang gitaris juga ex-keyboardist band tersohor indie tanah air The Adams,  akhirnya bisa fokus melanjutkan perjalanan nya dengan Ninety pada 2024. “Sempat ada ide juga mau masukin Resign sama Regret ke dalam album kedua, tapi pas lagi garap album kedua, ternyata warna musiknya udah lumayan jauh dari Resign dan Regret. Jadi dilanjutin lagi rencana awal bikin tiga lagu Resign, Regret, Retry sebagai satu kesatuan” ungkap Ghina. 

Aransemen dan materi dalam EP ini menjadi identitas dan warna tersendiri, terpisah dari album kedua nanti guna menonjolkan transisi transformasi musikalitas mereka. Rekaman dilakukan di Blackbox Studio ditangani langsung oleh Vit Alian selaku recording engineer, director dan producer. Untuk Mixing dikerjakan oleh Muhammad Ghur. Untuk Artwork dikerjakan oleh seniman visual / ilutrator Rhoald Marcellius yang cukup dikenal dengan nama Pumkinbear, Rhoald sebelumnya juga membuat artwork untuk album pertama Ninety yang berjudul pagi pasti kembali.

Retry merupakan fase terakhir dari trilogi sebagai bentuk penerimaan dalam proses pendewasaan mencoba kembali untuk bertahan terhadap kenyataan. Setelah di fase awal Resign mencoba untuk berontak dan berusaha keluar dari tempat atau kondisi yang dirasa kurang nyaman. Sehingga fase berikutnya Regret pun muncul sebagai bentuk penyesalan atas keputusan tersebut dan mencoba untuk berharap kembali. Alur dari fase trilogi ini nampaknya sejalan dengan proses bermusik mereka sebagai sebuah band selama ini. 

Pertanyaan berikutnya adalah apakah Ninety bisa berpacu dengan komitmen mereka di track yang sesuai? Dan apakah mereka mampu untuk  kembali bertahan membawa sisa mimpi dan berdiri menantang dunia pada album kedua nanti?

(Agung Setiawan)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *