Eksistensi dan antariksa menjadi perpaduan yang unik dari unit psikedelik rock medan pada single teranyar mereka, “Pindah ke Bulan” (26/01). Hampir senada dengan rilisan sebelumnya yang diadaptasi dari sajak Perjalanan Lain Ke Bulan karya M. Aan Mansyur, single ini masih diselubungi suasana trance dan absurd namun dengan pendekatan lirik yang bertema suicidal tendencies. Yoko City Ghost, yang dikenal sebagai band muram berlirik satir kerap kali mengangkat premis eksistensialisme terutama mengenai personalitas dan ketiadaan.
Single ini ditulis dan diproduseri sendiri oleh Tengku Ariy (Bass), oleh karenanya notasi bass tetap menjadi guideline bagi penggunaan synthesizer yang bertaburan di sepanjang lagu. Konsisten dalam serapan musik-musik 60an akhir sampai awal 70an dengan sedikit manuver dan modifikasi dari kiblat utama mereka selama ini yaitu The Beatles, terutama pada album Revolver, Magical Mystery Tour dan Sgt. Peppers Lonely Hearts Club. Seperti kebanyakan musisi-musisi Medan, Yoko City Ghost juga berafiliasi dengan Degil House yang saat ini menjadi rumah bagi band-band baru di bawah naungan Ringo Records.
Single ini diproses di studio Ringo Records hanya dalam tempo satu bulan. Rencananya single ini akan muncul dalam album perdana yang akan keluar dalam tahun ini juga. Video klip Pindah ke Bulan juga sudah muncul berbarengan dengan jadwal rilis single pada platform-platfrom digital. Lewat MV dari single ini, Yoko City Ghost mengajak kita untuk lebih serius lagi mendiskusikan perihal kasus bunuh diri yang makin marak terjadi. Pesan ini berbalut dengan tema filsafat eksitensialisme khas gaya penulisan Ariy yang dari dulu mengidam-idamkan sebuah band imajinatif beranggotakan Ringo Starr (Drum), Richard Wright (Synth) dan Simon Gallup (Bass); pergumulan otentik psikedelik rock pada akhir medio 60an.
(Agung Setiawan)








