EventTalenta Bawah Radar

Mad Madmen: Musik Niche yang Menemukan Jalannya Sendiri

Mad Madmen mungkin bukan band yang banyak dibicarakan di kafe mainstream Jakarta. Tapi di panggung-panggung Asia, mereka justru semakin mendapat tempat — dan yang lebih penting, sambutan. Dengan menyebut diri sebagai “Jazzed-Up Funkadelic Prog-Pop Power Trio”, unit ini tampaknya memang sedang menemukan habitat barunya: publik internasional yang lebih siap menerima musik-mereka-apa-adanya.

Setelah sukses manggung di Korea Selatan, Thailand, dan Malaysia, kini Mad Madmen bersiap menjajaki Jepang dengan tiga pertunjukan dalam empat hari, dimulai 10 April 2025 mendatang. Tur ini bukan hanya mimpi yang jadi kenyataan, tapi juga buah dari strategi yang cermat: mengirimkan materi ke festival, menjaga kualitas penampilan live, dan merawat hubungan tim yang solid di dalam dan luar panggung.

Kami di shoutbox.id percaya, langkah Mad Madmen untuk memperluas jangkauan mereka adalah bentuk kesadaran diri yang sehat. Lewat tur Asia ini, mereka tidak hanya mengukur seberapa jauh musik mereka bisa diterima, tapi juga membawa pulang pemahaman baru soal apresiasi, publik, dan arah karya ke depan.

“Rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau,” kata orang, tapi musik, seperti kata pepatah lainnya, akan selalu menemukan pendengarnya sendiri. Dan sejauh ini, pendengar itu datang dari segala penjuru — dari Busan International Rock Festival, Zandari Festa, Maho Rasop, hingga sekarang: Tokyo.

Peran SRM Bands & Management, khususnya Satria Ramadhan, diakui sebagai elemen penting dalam mewujudkan tur ini. Tapi yang tak kalah penting adalah semangat band ini untuk terus menjaga standar performa mereka — tak peduli besar kecil venue, jumlah penonton, atau kota tempat mereka bermain.

Mad Madmen bahkan berencana membawakan single baru yang belum dirilis, langsung pertama kali di Jepang. Bukan karena ingin uji coba semata, tapi karena mereka tahu bahwa momentum terbaik kadang datang dari panggung paling tak terduga.

Lebih dari sekadar tur, langkah ini adalah titik awal dari rilisan baru, showcase lanjutan, hingga workshop untuk album kedua. Dan kami rasa, keberanian mereka untuk keluar dari zona nyaman ini harus jadi pengingat bahwa musik-musik seperti Mad Madmen, LOVE IS, Emptyyy, Tomorrow People Ensemble, dan lainnya memang butuh lebih banyak panggung, lebih banyak media, dan lebih banyak publik yang siap menghargai detail.

Karena kalau kita sendiri tidak menciptakan ruang yang ramah untuk musik-musik semacam ini, jangan heran kalau rumput halaman sebelah terus tampak lebih hijau. 

Oleh : CakHend

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *