Suasana Jumat Malam (30/8/2024) di bilangan Cipete, Jakarta Selatan terasa begitu tenang. Tidak ada kemacetan yang mengganggu, udara pun terasa cukup sejuk.
Begitu pula suasana showcase Satrio Rachmadi di Merchant Bros Craft Bar, terasa begitu hangat, akrab, dan intim. Malam itu, showcase Satrio diawali oleh penampilan solois Michelle Limanjae.
Michelle meramaikan suasana dengan membawakan sejumlah lagu andalannya seperti “Sunday Morning Rewind” dan “Born to Die” yang kental akan nuansa indie rock dan garage ala era 90an. Lalu, sang penampil utama, Satrio Rachmadi pun mengisi panggung dan membawakan delapan lagu yang bergenre “Pop Rasa-Rasa” yang menawarkan tiga sensasi unik dari Folk, 80s Retro dan City Pop ditambah bumbu dari latin dan sedikit bosa nova.
Suasana panggung pun terasa begitu syahdu. Irama “pop rasa-rasa” yang dilantunkan Satrio dalam kedelapan lagunya itu seakan menyihir dan menghipnotis penonton untuk menyimak dengan seksama.
“Secara musikalitas, during making the music, banyak terinspirasi dari karya Chrisye dan Guruh Soekarnoputra,” ungkap Satrio. Inilah yang menjadikan karya-karya Satrio seperti “Wedjangan”, “Eling”, “Akhir Pekan”, dan “Pesona” kental akan nuansa adat Jawa dan irama-irama pop folk bernuansa etnik.
Lalu, empat nomor lainnya yang dibawakan Satrio dalam showcase-nya ini adalah lagu-lagu yang nantinya bisa didengarkan dalam album perdananya yang bertajuk “Perasa” yang akan dirilis pada 20 September mendatang. Album “Perasa” sendiri nantinya akan berisi sembilan lagu dan bisa dinikmati di spotify, youtube music, dan kanal streaming lainnya.
Satrio bahkan memajang selembar kertas berisi QR code berisikan lirik-lirik lagu yang dibawakannya malam itu untuk dipindai dan diresapi oleh penonton yang hadir.
Bicara soal lirik, solois jebolan Universitas Indonesia ini memang sudah aktif bermusik sejak duduk di bangku sekolah ini mengungkapkan lirik-liriknya itu banyak terinspirasi oleh pengalaman pribadi dan orang-orang di sekitarnya. “Keseluruhan lirik lagu saya terinspirasi oleh pengalaman pribadi dan orang-orang sekitar, jadi memang sangat deket banget dengan keseharian saya,” katanya.




Ke depannya, Satrio berharap karyanya bisa diterima oleh penikmat musik Indonesia. Semoga berkenan dan semoga bisa ngebawa ee satu semangat dan energi untuk kehidupan-kehidupan mereka,” ungkap Satrio.
(Ainul Qalbi)






