Kidung dari rasa cinta yang tidak bisa dibendung, tapi bisa ditangkap dengan gaya pop Folk, beat tempo yang lamban dan aransemen etnis yang mendukung. Terjadilah Nawasena sebagai sebuah harapan terhadap masa depan yang lebih cerah. Single ini sudah bisa dinikmati sebagai pembuka EP yang akan rilis akhir tahun nanti.
Putra Kiyana menggubah sajak menjadi sebuah lagu tentang Perasaan kasih sayang, kehangatan dan rasa nyaman semuanya menjadi satu, Putra Kiyana merangkumnya menjadi Nawasena. Mengusung sebuah karya bunyian doa, tali kama kasih, dan romansa bagi dua yang hidup sejalan dengan makna asli Nawasena.
Nawasena di ambil dari bahasa sansekerta yang berarti Masa Depan Cerah. Putra Kiyana mengadopsi judul ini sebagai harapan hubungan cintanya akan baik-baik saja sampai seterusnya. Baginya, lagu adalah sebuah doa yang di ucapkan dengan bentuk lain (Nyanyian). Jadi ini alasan mengapa Putra Kiyana menulis ini. Dalam proses kreatifnya, Putra Kiyana membutuhkan waktu 3 tahun
sebelum merilis karyanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, mulai dari pemilihan kata, notasi, tempo, aransmen, dan pemilihan chord.
Nawasena mengusung pop folk yang tentu saja dibalut dengan aransemen dengan beat tempo lamban dan rampak dengan suasana etnis yang terkesan bahagia, dan dibalut dengan karakter kuat dari vokal Putra Kiyana
(Agung Setiawan)








