Pada 18 Oktober lalu, Vira Talisa menggelar showcase bertajuk “Bloomingtale Album Showcase” di auditorium IFI Jakarta. Gelaran full set ini dipersembahkan untuk merayakan satu tahun perilisan album tersebut. Apa yang menarik dan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menggelar showcase album pada umumnya?
Setelah merilis album, terutama album penuh, seorang musisi atau band sebaiknya menggelar showcase album. Mengapa? Selain sebagai bentuk perayaan perilisan, showcase juga dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana album tersebut menjangkau pendengarnya, baik di kalangan fanbase lama maupun penggemar baru. Saat ini, alasan perayaan lebih sering digunakan sebagai motivasi utama untuk menggelar sebuah showcase album.
Tidak ada standar atau acuan pasti untuk menentukan kapan showcase album harus dilaksanakan. Namun, banyak momen yang bisa dijadikan pertimbangan. Vira Talisa, misalnya, memilih perayaan ulang tahun pertama album Bloomingtale sebagai tema. Ini merupakan ide kreatif dan tepat, selain tentu mempertimbangkan faktor internal seperti jadwal, pendanaan, atau situasi dan kondisi yang mungkin tidak memungkinkan, seperti pemilu atau cuaca buruk.
Ingat, tujuan utama dari showcase adalah mempersembahkan penampilan live dari lagu-lagu dalam album terbaru. Durasi yang tepat lebih baik daripada berlebihan. Showcase tidak perlu diisi dengan banyak bintang tamu, dan memainkan lagu di luar album utama sebaiknya cukup sebagai bonus. Daya serap penonton terhadap sebuah pertunjukan terbatas, sehingga setlist dan durasi yang pas akan membuat pengalaman menonton lebih berkesan—atau dalam istilah populernya, “nagih!”
Dalam showcase Bloomingtale, Vira Talisa berhasil meramu setlist dengan apik. Pertunjukan dibuka dengan lagu Bloomingtale, lalu dilanjutkan dengan Same Old Stories, Samba di Kota, Unknown Rendezvous, Out of Reach, Skenario, Like It Was Meant To Be, More & More, Subline!, dan ditutup dengan Mejikuhibiniu yang dibawakan bersama Laze, seperti pada versi rekamannya.
Vira merasa penggemarnya terbagi dalam beberapa generasi, sehingga ia juga menyuguhkan beberapa lagu dari album sebelumnya, seperti Primavera, Down in Vieux Cannes, dan Janji Wibawa dari album Primavera. Ia juga menyajikan dua lagu dari mini album, yaitu If I See You Tomorrow dan Walking Back Home. Dengan total durasi 1,5 jam, pertunjukan terasa tepat—penonton merasa puas tanpa merasa terlalu lelah.
Mengapa showcase perlu bertiket? Selain untuk memfilter penonton, tiket juga menjadi bentuk dukungan nyata dari penggemar kepada idolanya. Sayang sekali jika penonton yang hadir tidak menghargai pertunjukan, apalagi ketika musisi atau band sudah mempersiapkan repertoar dan aransemen khusus, memilih venue yang baik, serta menyiapkan visual dan tata panggung dengan matang.
Showcase Bloomingtale disiapkan dengan baik, mulai dari susunan setlist, kualitas audio, aransemen, hingga flow acara yang nyaman untuk dinikmati hingga akhir. Tiket untuk acara ini tersedia dalam dua paket, yaitu reguler dan VIP, yang dibundel dengan Meet & Greet serta merchandise eksklusif.
Menyiapkan ensemble musik dengan menyesuaikan venue juga menjadi faktor penting demi mencapai hasil maksimal. Radityo Joko Bramantyo, atau akrab disapa Dityo, dipercaya untuk memimpin ensemble ini. Selain bertanggung jawab memainkan bass elektrik dan sequencer, Dityo juga berperan penting dalam kelahiran album Bloomingtale, sehingga ia sangat memahami apa yang harus dilakukan.
Dityo menggandeng musisi-musisi muda berbakat seperti Desal Sembada (drum), Frank Pattinasarany (gitar), Vito Jr. Suyanto (gitar), Abia Gwee (flute), Restha Wirananda (keyboard), dan Daniel Hasudungan (keyboard & backing vocal). Dengan kolaborasi apik ini, Dityo merasa aman dan nyaman memimpin pertunjukan, dan Vira Talisa pun tampil lepas di atas panggung, bernyanyi dengan harmoni instrumen yang saling berpadu.
Bloomingtale merupakan album penuh kedua Vira Talisa, berisi 10 lagu yang dirilis pada 22 September 2023 dalam format digital di bawah label Dominion Records. Seluruh notasi lagu diciptakan oleh Vira Talisa dan Radtya Joko Bramantyo, sementara liriknya ditulis oleh Vira sendiri. Album ini membawa tema romantisme cinta dengan balutan irama bonanova, samba, dan ballad. Salah satu lagunya, Like It Was Meant To Be, berhasil masuk nominasi Artis Jazz Terbaik dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2024.
Showcase Bloomingtale memberikan contoh bagaimana sebuah showcase album dapat dirancang dengan matang dan berkesan. Selamat kepada Vira Talisa, tim manajemen, dan Dominion Records atas suksesnya acara ini. Showcase ini dapat menjadi inspirasi bagi musisi lain dalam menyajikan pertunjukan album mereka, memastikan karya musik mereka tersampaikan dengan baik kepada para penggemar.
(cakHend)









