EventTalenta Bawah Radar

De Kribs Bergelut Di Jalanan Blues dan Country yang Berdebu

Perjalanan panjang penuh debu dan hembusan angin bagi petualangan De Kribs di jalur bues dan country memang bisa diacungi jempol. Seperti tur album sebelumnya, “Black Dog” pada tahun 2023, De Kribs kembali menapaki jejak sebagai antisipasi album keduanya tahun ini. Dengan membawa amunisi gitar resonatornya, De Kribs kembali menggaungkan akar dari genre blues dan country yang sudah lama tergerus Hyper Pop dan genre Senjakala. Tidak main-main, 12 titik di Jabodetabek dijajal untuk membuktikan eksistensinya.

De Kribs mengabarkan siap melangsungkan tur di Jabodetabek hingga pertengahan September mendatang. Awak media Shoutbox langsung menghubungi mas Angga De Kribs untuk menanyakan persiapannya sejauh ini.

Shoutbox: “Bisa ceritain sedikit ga mas tentang tur kali ini dan kenapa namanya labirin? Kapan nih mas kira-kira album keduanya, apakah di tahun ini juga?”

De Kribs: “Kenapa di beri nama tur labirin krn tur ini adalah bagian menuju album ke dua,dan kenapa hanya sekitaran jakarta karna sama seperti namanya berputar2 di satu tempat seperti labirin. Dan nama labirin adalah bagian dari judul album ke dua yang rencananya akan keluar setelah tur ini selesai. Untuk jakarta sendiri saya melakukan tur di 12 titik yang tersebar di jakarta. Rencananya album ke dua akan di rilis di bulan oktober,dan setelah album kedua di rilis ada kemungkinan buat melanjutkan perjalanan tour ke arah timur”

Shoutbox: “Mulai dari kapan mas dan kira-kira berapa lama menyelesaikan tur 12 titik ini?”

De Kribs: “Mulai dari tanggal 31 Agustus dan berakhir di 13 September”

Shoutbox: “Gimana mas rasanya tur yang sekarang dibanding sebelumnya untuk album yang pertama?”

De Kribs: “Dibanding yang pertama ini lumayan banyak tantangannya,kalau yang pertama cuma 5 titik tout estafet,kali ini 12 titik estafet.dan untuk tim kali ini saya hanya berdua saja,makanya lumayan menguras tenaga untyk pembagian jobdesk nya”

Shoutbox: “Mengatasinya bagaimana ini mas di jadwal yang lumayan padat?”

De Kribs: “Lebih di bagi jobdesknya aja,saya mengatur perform ,transit serta pengelolaan medsos.dan teman saya menngatur mengenai penjualan merch,pengambilan gambar sampai masalah teknis di atas panggung”

Shoutbox: “Dari sekian tur ini dampak yang paling dirasa itu apa? Dan apa yang mas Angga mau sampaikan ke pembaca?”

De Kribs: “Dampaknya sangat besar bagi musik saya yang mungkin sangat jarang di indonesia,dan semoga warna musik yang saya bawakan bisa di terima di antara pendengar di era saat ini”

(Agung Setiawan)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *