MALIQ & D’Essentials, salah satu band tersukses di Indonesia, siap memulai rangkaian tur album bertajuk Can Machines Fall In Love? (CMFIL) mulai Oktober hingga Desember 2024. Dengan dukungan penuh dari sponsor besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) dan label musik Warner Music Indonesia, tur ini menjanjikan pengalaman luar biasa bagi para penggemarnya di berbagai kota.
Tur memiliki peran signifikan dalam meningkatkan eksposur dan penjualan rilisan musik. Dalam kasus MALIQ & D’Essentials, tur album CMFIL tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi lagu-lagu terbaru mereka, tetapi juga sebagai momen untuk berinteraksi langsung dengan para penggemar, merayakan perjalanan musik mereka yang telah berlangsung lebih dari dua dekade. Tur ini juga berguna untuk menguatkan basis penggemar di kota-kota yang mereka kunjungi.
Namun, tur seperti ini jelas didukung oleh faktor-faktor yang tidak dimiliki oleh semua musisi, terutama mereka yang baru memulai. Dukungan sponsor besar dan jaringan distribusi yang luas memungkinkan MALIQ untuk menggelar tur skala besar tanpa harus terlalu khawatir soal biaya. Ini menimbulkan pertanyaan yang relevan bagi musisi pemula: apakah tur harus menjadi bagian dari strategi promosi yang wajib dilakukan, atau malah menjadi beban yang terlalu berat?
Bagi musisi pemula, tur bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, tur dapat meningkatkan eksposur, mendekatkan musisi dengan penggemar baru, dan bahkan bisa menjadi momen penting untuk menguji materi baru di hadapan audiens yang lebih luas. Di sisi lain, tur memerlukan biaya yang tidak sedikit—mulai dari logistik, peralatan, hingga biaya promosi. Risiko finansial ini bisa menjadi beban yang sangat besar bagi musisi yang belum memiliki basis penggemar yang kuat atau dukungan sponsor.
Berdasarkan pengalaman rekan dan kerabat internal shoutbox.id, kami mencoba memberikan sedikit formula bagi musisi pemula yang ingin memanfaatkan tur sebagai alat promosi, tetapi memiliki keterbatasan dana. Beberapa langkah berikut ini dapat dicoba:
- Tur Mini atau Tur Regional: Fokuskan tur pada kota-kota yang secara geografis dekat, sehingga biaya transportasi dan akomodasi bisa diminimalkan.
- Kolaborasi dengan Artis Lain: Berbagi panggung dengan musisi lain bisa mengurangi biaya sekaligus menarik penonton yang lebih luas.
- Dukungan Lokal: Cari sponsor lokal atau kerja sama dengan venue atau pihak-pihak yang bersedia memberikan dukungan dalam bentuk produksi, konsumsi, atau promosi.
- Promosi di Media Sosial: Maksimalkan promosi digital melalui media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas tanpa biaya besar.
- Merchandise: Menggunakan merchandise sebagai alat promosi dan sumber pendapatan tambahan selama tur bisa membantu menutupi biaya.





Bagi band sebesar MALIQ & D’Essentials, tur adalah ajang untuk memperluas jangkauan dan mengukuhkan posisi mereka di industri musik. Namun, bagi musisi pemula, keputusan untuk melakukan tur harus dipertimbangkan dengan matang. Meskipun tur bisa menjadi alat promosi yang efektif, risiko finansial yang ditimbulkannya juga tidak bisa diabaikan. Dengan strategi yang tepat, tur tetap bisa menjadi langkah yang membawa kesuksesan, bahkan dengan sumber daya yang terbatas. Oleh karena itu, musisi pemula perlu melihat tur bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai salah satu dari banyak strategi yang bisa diadopsi untuk mendukung keberhasilan rilisan musik mereka.
(Bayu Fajri)






