RilisanUlasan Mendalam

Langit Utara yang Membiru, Arah Tujuan Noord Berlabuh

Utara atau dalam bahasa Belanda yang artinya Noord bukan hanya merujuk area produktivitas berkarya Duo Ghina dan Arief yang berkutat di seputaran domisli mereka di Jakarta Utara saja, tapi arah Utara memang menjadi arah utama yang menjadi patokan arah lainnya. Terkadang menampilkan representasi simbolis tentang tujuan pada tanah yang kaya dan subur serta berlimpah. Noord menjelajahi Utara dengan aransemen membiru didekap atmosfer celtic nan eerie.

Bercahaya di tengah gelap gulita dan dinginnya langit Utara menjadi simbolisasi emosi setiap single dalam album Noord oleh Duo yang simpel dan personal ini. Bulan Februari 2024 menjadi momen perkenalan bagi sebuah nama baru berisi dua wajah familier di dalamnya. Mereka adalah Noord, Ghina Salsabila (vokal, piano) dan Arief Rinaldi (produser). Tak lama setelah mereka masing-masing mengakhiri masa bersama The Adams – Ghina sebagai kibordis, Arief sebagai sound engineer.

Pada waktu yang berdekatan di akhir 2023, semua jurnal ide dan aransemen kreasi lagu, baik itu dari pengalaman sendiri atau bukan telah membawa Ghina pada titik balik musikalitas dan memicu Arief untuk menggubah musik dan melodi untuk dinyanyikan Ghina. Ternyata mereka bisa menghasilkan lagu dengan cepat, dan tahu-tahunya sudah punya beberapa karya yang dinilai mumpuni untuk jadi sebuah album dan berhasil rilis di bawah naungan Awalswara Records. Saking cepatnya bahkan  single “In Here” yang aransemen nya hanya hitungan satu piring nasi bebek. Lagu di mana kocokan gitar agresif Arief mengiringi lirik Ghina yang menceritakan seseorang yang enggan bangun dari mimpinya. “Dia datang bawa lirik, liriknya gue pangku sambil makan nasi bebek, dan bunyilah lagunya,” kata Arief. “Itu cuma hitungan satu piring nasi.”

“Destiny” yang terinspirasi kisah seorang sahabat Ghina yang frustrasi karena hubungan cintanya tak direstui orang-orang di sekitarnya; “Lies, Lies, Lies” menceritakan kebohongan yang diumbar semua orang untuk melalui hidup sehari-hari; dan yang terbaru adalah “Kini”, sebuah lagu yang terasa makin emosional karena hanya menampilkan suara piano yang mengiringi vokal Ghina yang bernyanyi tentang cinta yang sudah berlalu. 

Noord juga mengesampingkan apa yang sudah menjadi kebiasaan di karier musik Ghina sebagai anggota The Adams dan Ninety Horsepower (yang masih dijalaninya hingga kini) dan Arief sebagai produser dan sound engineer untuk artis-artis papan atas seperti Noah, ADA Band dan Geisha. “Beda cara berpikirnya kalau gue kerja dengan band lain. Di sini, gue enggak ada pagar bikin notasi, komposisi dan aransemen,” kata Arief. Ghina, yang karakter vokalnya di Noord terasa lebih lantang dengan bagian dan cerita nya sendiri tanpa batasan.

(Agung Setiawan)

Shares:

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *