Atas nama Rock, lahirlah album perdana Hey dari The Krankers pada 18 Juli 2024 di semua platform layanan musik digital Indonesia. Rock dengan konsep modern vintage yang diusung oleh Arya Novanda, Febriansyah Nur, Noor Kamil, dan Pamungkas ini siap menggoncang panggung-panggung pertunjukan membawa semua varian rock yang kita kenal.
Perilisan bertahap trek-trek yang termuat dalam album dari tahun kemarin hingga setiap bulan nya pada tahun ini, memudahkan para pendengar untuk sing along pada single-single yang sudah berseliweran selama ini. The Krankers mengawali perjalanan dengan single “Click the Link” dan “Setan” di tahun 2023. Band langsung menetapkan formasi solid Januari 2024, dilanjutkan perilisan single “Here I Am” dan “Oh Dear”. Menyusul “The Only One”, “Bulan”, “Good Enough”, “Lost”, dan “Overthinking”. Tanpa menunggu lama, The Krankers akhirnya melepas album penuh perdana yang diberi judul Hey.
Single yang bertajuk “Hey” didapuk sebagai fokus treknya sekaligus judul album mereka. “Hey” menyapa para netizen yang biasa bias ketika melontarkan hujatan yang kadang salah sasaran hingga menimbulkan masalah.
Album rock klasik dengan sedikit melodi blues, Riff berat tempo cepat hingga terkadang hentakan punk rock padat mewarnai 10 nomor ini dalam album ini. Nama-nama yang berkontribusi di album seperti Endah Widiastuti dari pasangan Endah N Rhesa, Mentari Novel, Andika Deva, Arifin Bandi, Aldy Amis, Windi Windari, dan Alikha Zia untuk mengisi backing vocal di lagu “Hey”, “Here I Am”, dan “Good Enough”.
Pada album ini, Rendi Kopay membantu mixing dan Rhesa Aditya yang bertindak untuk mastering album. Penulisan lirik dikerjakan oleh Kamil dan Arya. “Dua sesi karena kami live recording. Lamanya di mixing dan mastering. Kami menyusun ide, muaranya ke mana. Soalnya kami pengin wangi root-nya. Tetap old school, modern-nya tetap dapat. Modern vintage,” kata Arya.
Berbicara tentang awal terbentuknya band ini adalah pertemuan antara Kamil dan Arya yang merencanakan sebuah proyek kolaborasi. Keinginan Kamil membentuk proyek musik seperti Nine Inch Nails diiyakan Arya hingga mereka bertemu atas nama rock 90-an.Dalam perjalanannya, The Krankers sempat dibantu Samuel Paul Gerald dan Andika ‘Dicoy’ Rahimy sebelum Pam gabung ke tubuh band. Saat itu, Kamil tidak menyangka Pam yang justru menawarkan diri untuk masuk ke formasi dan suka rela untuk menjadi drummer mereka.
“Ternyata punya band rock itu adalah cita-citanya Mas Kamil yang dikubur sudah lama. Hampir separuh hidupnya, Mas Kamil bekerja di industri musik sebagai budak label atau budak industri. Banyak tekanan dalam proses itu. Kayak ada amarah sudah menjadi murka yang gak pernah keluar,” jelas Pam. Penamaan The Krankers memiliki cerita yang menarik. Kejadian teknis yang dialami oleh Febri saat ia melakukan crank bass nya, amplifier yang dipakainya meledak dan ini menjadi cikal bakal band menetapkan nama tersebut.
(Agung Setiawan)








