Dalam kurun waktu dua tahunan ini kita masih bergelut seharian penuh bersama Inkara. Setelah berhasil menggenapi trek penutup malam nya pada Juni 2023 kemarin berjudul “Menunggu” dan “Sinar Rembulan”, Inkara masih menikmati perjalanan hari demi hari dengan single-single tersebut.
Pondasi rock alternatif yang terdengar masih kental dengan romansa Indiefest era 2000an awal membangkitkan pengalaman nostalgik band sekelas Weezer dalam perjalanan sonik mereka. Attitude ini yang membungkus keseluruhan single-single yang merepresentasikan kondisi emosional yang dilalui dalam satu hari. Misalnya saja single Menunggu dilabeli dengan siang hari yang penuh dengan penantian untuk sebuah kepastian dibalut dengan optimisme nada-nada mayor khas Rock n Roll. Sedangkan untuk Sinar Rembulan mengajak untuk melepas penat dan gelisah seharian dengan bergoyang bersama hentakan drum yang groovy.
Dengan semangat menghidupkan rutinitas harian dengan rock alternatif, Inkara yang beranggotakan Teddy (Vokal), Alwin (Drum), Madim dan Dika (Gitar) serta Taufik (Bass), berupaya mengeksplorasi gelombang baru rock alternatif. Melalui spirit ini lahir “Membangun Mimpi” yang mengisyaratkan awal hari dengan semangat dan ambisi tinggi.
Dilanjutkan dengan single “Krisis Eksistensi” yang menjadi ujung dari perjalanan satu hari menuju saat-saat genting refleksi dan introspeksi dengan berjejalan pertanyaan. Vibe tersebut masih menyangkut di single terakhir ini disaat sekarang pertanyaan selanjutnya adalah kapan template keseharian dengan balutan musik rock mereka ini bisa dinikmati dan dijalani bersama-sama lagi
(Agung Setiawan)








