Lagi-lagi Oslo Ibrahim mengawinkan ide lagu di balik makanan dengan pengalaman personalnya setelah Cantaloupe atau juga Melon Jingga yang diambil sebagai judul EP nya pada tahun 2022. Namun berbeda dari beberapa track yang ada di EP tersebut yang mulai mengeksplor cerianya jatuh cinta, kini Oslo Ibrahim dalam single “Your Favorite Food” pada Maret 2024, kembali membiru pada kiblat blues John Mayer-esque. Masih dengan identitas fesyen yang nyentrik dan ‘funky’ memperkuat kesan androgini, tak heran lagu ini didominasi piano khas Elton John dengan tekstur ballad sendu minus mendayu-dayu.
Eksplorasi berani dalam tampilan glamor, setelah hampir 5 tahun bertransformasi dari pria kelahiran medan bernama Ryo Riezky menjadi seorang Oslo Ibrahim, kini mengimbangi keberanian eksplorasi musikalitasnya dalam single ini. Identitas Oslo menguat kembali setelah berkolaborasi dengan idolanya, Coki Bollemeyer (NTRL) dalam single bertajuk namanya sendiri, “Oslo” (2023). Oslo sempat viral dan kembali mendapatkan popularitasnya dari konten “Top 5” di Tiktok, selain itu juga sebenarnya nama Oslo pernah berseliweran dalam radio chart maupun DSP playlist di beberapa negara.
Keberanian Oslo mencampurkan tema lagu yang suram muram bahkan tragis dengan aransemen padat semangat nan optimis, membuat ironi yang ada pada lagu menjadi harmonis. Karakteristik pop enak dengan sentuhan musik rileks bertempo menengah yang pada awal karirnya dipenuhi isian melodi gitar, kini didominasi piano dengan sedikit fusion glam, britpop dan masih pada jalur blues yang kental sebagai penutup lagu.
“Your Favorite Food” adalah single kedua Oslo dari album yang akan rilis pada tahun ini juga. Lagu ini ditulis Oslo sendiri sekaligus juga menjadi produser bersama Heinriko Christiansen direkam di Tomtam Studios di bawah label rekaman Orca Music. Ide lagu ini dipicu karena sebuah makanan yang mengingatkan nya kembali pada sang kekasih. Dalam salah satu penggalan lirik nya, “I hope heaven knows your favorite food”, Single ini menceritakan betapa kesepian nya seorang yang ditinggal orang terkasih yang sudah mendahului, tapi tetap ingin memberikan perhatian dan cemas berharap surga tetap memberikan makanan kesukaan sang kekasih.
(Agung Setiawan)
